Baru 5 Hari Dibuka Pemerintah, Sekolah Munculkan Berbagai Klaster Corona
Baru
5 hari setelah pemerintah mengizinkan sekolah di zona kuning dan hijau dibuka,
sudah muncul klaster baru corona. Setidaknya, menurut catatan Laporcovid19, ada
6 klaster sekolah.
"Saat
PBM tatap muka dimulai, bermunculan klaster-klaster baru penularan Covid dari
sekolah dari berbagai daerah. Konsekuensi serius dari kebijakan Kemdikbud_RI
!!Apa tindakanmu Kak
Inisiator
Laporcovid19 Irma Hidayana telah mengizinkan kumparan untuk mengutip dan
menyadur data mereka.
Berikut
6 klaster sekolah di seluruh Indonesia:
Klaster
Sekolah Tulungagung
Siswa
9 tahun menulari 5 siswa lainnya dan 2 guru. Siswa ini tertular dari sang ayah.
Klaster
Sekolah Kalimantan Barat
14
siswa dan 8 guru di Provinsi Kalbar terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka
berasal dari:
1. SMA
1 Ketapang,
2. SMA
1 Ngabang,
3. SMA
1 Pontianak,
4. SMPN
1 Pontianak,
5. SMAN
2 Pontianak
6. SMAN
3 Pontianak
7. Klaster
Sekolah di Tegal
Siswa
SD dari Kecamatan Pangkah, Tegal, positif corona tertular dari kakeknya. Ia
sempat masuk sekolah. Akibatnya guru dan teman sekelasnya harus menjalani tes
swab.
Klaster
Sekolah di Cilegon
Seorang
siswa SMPN 7 Cilegon positif COVID-19 di masa uji coba KBM tatap muka di 53
sekolah yang dihelat mulai 3 Agustus 2020.
Pemerintah
Daerah Cirebon langsung membatalkan kebijakan sekolah tatap muka pada 5
Agustus.
Klaster
Sekolah Sumedang
Pelajar
(6 tahun) di Kecamatan Situraja & pelajar (9 tahun) dari Kecamatan Sumedang
Utara tertular corona dari pedagang Pasar Situraja. Keduanya tertular saat
perjalanan ke/dari sekolah.
Klaster
Sekolah Pati
26
santri Pondok Pesantren di Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati dinyatakan positif
COVID-19. Pesantren itu langsung 'lockdown'.
Sebelumnya,
pemerintah mengizinkan sekolah di zona kuning dan hijau corona untuk belajar
tatap muka. Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan pemda bisa menutup kembali
sekolah bila muncul kasus baru virus corona.
"Kalau
pun zona itu berubah status dari kuning ke oranye, maka tatap muka tidak boleh
dilanjutkan lagi. Kalau ada yang terbukti terpapar, sekolah itu tidak boleh
tatap muka sampai kondisinya aman," ujar Nadiem dalam program To The Point
kumparan, Selasa (11/8).